detik demi detik tapi bayangmu masih ada
menggerogoti setiap relung
menghantui setiap langkahku
aku tertunduk, lalu bertanya pada diri ini
apa yang telah kuperbuat?
kemanakah harus mencarimu?
siapa yang dapat membuatku tertawa?
membuatku menangis?
ups....tapi yang kutahu
hanyalah kenangan...
kenangan itu tentang kau dan aku
kenangan itu masih ada
tapi....hanya untuk dikenang
hari ini dan esok tak sama lagi
ada dia untukmu, ada dia untukku
waktu berlalu--mengubah semuanya
semua... ada dalam rumah kenangan
tersimpan--kisah klasik
'tuk masa depan
Tampilkan postingan dengan label poems. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label poems. Tampilkan semua postingan
Minggu, 12 Juli 2009
Nyanyian Sunyi

kudengar gerutu jangkrik-jangrik
dibalik kerumunan rerumputan
mereka bernyanyi sembunyi-sembunyi
di bawah terik rembulan
isyaratkan hening pada malam
walaupun takut menyelimuti diri
keluar menghadapi dunia
agar belang mereka tersingkap
dalam sunyi
diam-diam beranjak dari peraduan
meneliti bau pesing
tercium baunya
tapi mengapa mereka pura-pura
tak menciumnya?
padahal si hitam
tepat di depan mata
10/05/2007
Sekali Lagi

lagi . . . sekali lagi
kau mulai mencabik-cabi luka lama
aku sudah bertahan seabad penjajahan
dijajah oleh gozaul fikr
akhirnya aku melukai diri ini lagi
seperti biasa aku mampu
menyembunyikan sakitku
dalam juntaian senyuman
lukaku meradang
berkali-kali ditikam dengan belati
berkali-kali aku mati
berkali-kali aku bangkit
dan sekali lagi aku tersungkur lemas
akhirnya sekali lagi aku
lebih kuat, lebih sangar
melebihi harimau
aku adalah mawar merah
yang dihujani beribu-ribu duri
pada tangkainya
sehingga tak seorang pun
kan memetiknya
meskipun itu kau !!!
11:08
09/21/2007
Seperti yang Telah Kukatakan
seperti yang telah kukatakan
aku benci mendengar celoteh
dari bibir-bibir yang menganggap
semua yang dikatakanya
adalah petuah keramat
seperti yang kukatakan
pergi saja: tak usah kembali
membawa segudang kisah
untuk membangkit kisah
yang telah terkubur
bersama memudarnya bayangan
terbawa arus malam
seperti yang telah kukatakan
cukup aku sendiri
yang menanggung sepi
bersama secangkir cokelat panas
sambil membaca kisah usang
13/05/2007
aku benci mendengar celoteh
dari bibir-bibir yang menganggap
semua yang dikatakanya
adalah petuah keramat
seperti yang kukatakan
pergi saja: tak usah kembali
membawa segudang kisah
untuk membangkit kisah
yang telah terkubur
bersama memudarnya bayangan
terbawa arus malam
seperti yang telah kukatakan
cukup aku sendiri
yang menanggung sepi
bersama secangkir cokelat panas
sambil membaca kisah usang
13/05/2007
Langganan:
Postingan (Atom)